5 Fun Fact Seputar Si Praktis nan Manis Sepeda Lipat!

Source: Instagram @desmanmendrofa
MetroHealth RS MMC - Mulai dari harga yang paling terjangkau, hingga harga yang dirasa tidak masuk akal, rupanya sepeda lipat kini menjadi idaman bagi banyak kalangan. Bentuknya yang praktis nan manis, menjadi alasan utama bagi para penggemarnya untuk rajin berolahraga sekaligus menjadi moda transportasi yang ramah lingkungan.
Walaupun popularitas sepeda lipat relatif lambat sejak pertama kali diciptakan, belakangan ini penggemarnya sudah sangat banyak dan tersebar di berbagai penjuru dunia. Sepeda lipat atau sering disebut dengan folding bike kini popularitasnya sangat meningkat drastis di Eropa, Amerika, dan Asia, termasuk pula di Indonesia.
Bukan hal yang aneh jika kini kita sering menjumpai komunitas sepeda lipat yang bertebaran di jalan-jalan Jakarta dan kota besar lainnya, karena saat ini menggunakan sepeda lipat sudah menjadi sebuah gaya hidup yang sehat dan ramah lingkungan.
Nah, di balik ketenarannya kini, ada banyak fakta menarik yang harus kamu ketahui dari sepeda lipat. Yuk, simak selengkapnya!
1. Siapa sih penemu sepeda lipat?
Hingga saat ini, jika ada pertanyaan siapa yang pertama kali menemukan sepeda lipat maka akan banyak versi yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Karena, sejarah sepeda lipat bercampur dengan sejarah sepeda secara umum. Namun, ada satu orang yang diyakini sebagai penemu sepeda lipat yaitu William Grout.
Pria asal inggris ini disebut menemukan sepeda lipat pada tahun 1878. Pada saat itu ia menemukan metode untuk melipat ban depan dan rangka sepeda yang bisa dilepaskan. Oleh sebab itu, banyak yang menilai bahwa Grout adalah penemu sepeda portable ketimbang sepeda lipat. Sedangkan, desain sepeda yang benar-benar bisa dilipat pertama kali adalah Emmit G. Latta di Amerika Serikat pada tahun 1888.
2. Munculnya sepeda lipat modern
Setelah muncul pertama kali pada tahun 1878, lima belas tahun berikutnya muncul sepeda lipat modern yang dipatenkan di Amerika Serikat pada tahun 1893. Sepeda lipat modern ini diciptakan oleh Michael B. Ryan yang resmi dilansir pada 17 April 1894.
Selain itu, pada tahun 1896 William Crowe membuat desain sepeda lipat dengan setang yang bisa dilipat serta sudah terintegrasi dengan rem.
3. Sepeda lipat sebagai kebutuhan militer
Pada tahun 1894, pertama kali produksi sepeda lipat yang diperuntukkan untuk kebutuhan militer. Pada saat itu, beberapa militer dari berbagai negara memesan sepeda lipat untuk kebutuhan mereka, seperti militer Prancis, Rumania, dan Rusia. Selain itu hal menarik lainnya adalah Birmingham Small Arms (BSA) yang merupakan perusahaan asal Inggris memproduksi sepeda lipat untuk Perang Dunia I dan II.
Terakhir kali, sepeda lipat digunakan untuk kebutuhan militer adalah saat militer AS menggunakan sepeda lipat Montague Paratrooper di Irak dan Afghanistan.
4. Revolusi sepeda lipat
Pada tahun 1980-an, menjadi era revolusi bagi sepeda lipat. Revolusi pertama yaitu ketika Andrew Ritchie memproduksi Brompton pada tahun 1981. Kini sepeda ini sangat digemari di Indonesia hingga menyebabkan overdemand. Oleh sebab itu, sepeda Brompton dibanderol dengan harga yang relatif tinggi, mulai dari Rp. 33 juta untuk model M6L Basic hingga Rp. 54 juta untuk model M6R Flame Lacquer.
Lalu, banyak yang bertanya mengapa sepeda ini dibanderol dengan harga yang sangat mahal? Jawabannya adalah karena produksinya yang terbatas, dibuat langsung oleh manusia, bentuknya yang ergonomis, serta bahan utamanya yang berkualitas.
Kemudian, revolusi kedua adalah saat Dahon mulai diproduksi. Pada tahun 1982, Dr. David T. Hon, ahli fisika asal AS kelahiran Hong Kong mulai memproduksi Dahon, dengan varian pertamanya yang dijuluki dengan Da Bike. Pada 2006 lalu, Dahon sempat menguasai pasar sepeda lipat di dunia, yaitu hingga dua per tiga dikuasai olehnya. Hingga kini, Dahon dan Brompton masih menjadi merek sepeda lipat yang paling terkenal.
5. Tren SELI di Indonesia

Source: Instagram @desmanmendrofa
Saat ini, popularitas sepeda lipat atau yang biasa disebut dengan SELI sedang naik daun di berbagai kalangan, mulai dari kalangan pecinta sepeda hingga komunitas awam, terutama di kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta. Tren SELI ini sudah mulai menyebar ke seluruh penjuru nusantara sejak beberapa tahun belakangan. Namun, eksistensi SELI di Indonesia sudah ada sejak satu dekade lalu.
Kini, sepeda lipat sudah dapat dibeli di berbagai tempat di Indonesia. Bahkan, pengusaha-pengusaha lokal pun sudah mulai memproduksi sepeda lipat secara mandiri. Berbeda dengan satu dekade lalu, sepeda lipat hanya bisa diperoleh dari luar negeri karena peminatnya masih sangat sedikit.
Nah, buat MetroFriends yang juga menggemari sepeda lipat ataupun sepeda lainnya, perlu diingat untuk selalu menjaga keselamatan, ya! Jangan lupa pakai alat pelindung diri dan selalu bersepeda di tempat yang sudah tersedia. Jadi, bersepeda akan tetap sehat, aman, dan menyenangkan! (DDY)
Sumber: Foldingcyclist.com
Klik disini untuk pendaftaran konsultasi!