top of page

APAKAH BOLEH MEMBERSIHKAN TELINGA TERLALU SERING? CEK FAKTA MENARIK SEPUTAR KOTORAN TELINGA!

dr. Anggina Diksita Pamasya, SpTHT-KL | Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Bedah Kepala Leher THT RS MMC

Kotoran telinga terbuat dari kelenjar

Telinga terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga bagian dalam. Bagian-bagian telinga tersebut memiliki fungsinya masing-masing dalam pendengaran dan penjaga keseimbangan. Pada telinga bagian luar terdapat yang namanya serumen. Serumen merupakan hasil produksi dari kelenjar sebasea (kelenjar minyak). Serumen ini lah yang menghasilkan kotoran telinga. Serumen merupakan bahasa medis dari kotoran telinga.


Secara fisiologis, serumen memang berada pada sepertiga bagian luar telinga. Biasanya, seseorang akan berusaha membersihkan kotoran telinga menggunakan cotton bud, sehingga kotoran telinga yang seharusnya bisa keluar dengan sendirinya menjadi terdorong ke bagian dalam telinga.

Kotoran telinga yang memiliki konsistensi normal dapat keluar dengan sendirinya melalui gerakan menelan, berbicara atau mengunyah, sedikit demi sedikit kotoran telinga akan mendekati lubang telinga sampai akhirnya menguap.


Beberapa kasus yang membuat kotoran telinga menjadi lebih kering dan produksinya berlebihan, sehingga membutuhkan dokter THT untuk membersihkannya.


Kotoran telinga berguna untuk melindungi telinga

Jawabannya adalah fakta. Pada dasarnya, serumen dan kelenjar sebasea membuat telinga kita menjadi lembab. Selain itu, kotoran telinga ini juga mengeluarkan bau yang dapat mencegah serangga atau benda asing masuk ke dalam telinga.


Karena itulah jika telinga dibersihkan terlalu sering dan terlalu bersih, akan membuat telinga seseorang menjadi tidak nyaman, kering, gatal dan serangga serta benda asing jadi mudah masuk ke dalam. Dengan catatan, kotoran yang ada masih dalam batas normal.


Hindari mengorek telinga sendiri

Jawabannya adalah fakta. Pertama seperti yang sudah disebutkan, mengorek telinga dapat mendorong kotoran telinga semakin masuk ke dalam telinga. Lalu yang kedua, banyak kasus yang disebabkan oleh penggunaan cotton bud yang kapasnya tertinggal di dalam telinga. Sehingga menyebabkan adanya benda asing yang terjebak di dalam. Yang ketiga, mengorek kuping yang terlalu dalam dapat menyebabkan telinga luka dan infeksi.


Warna kotoran telinga dapat mendeteksi kesehatan telinga

Normalnya, warna serumen atau kotoran telinga berwarna kuning kecoklatan. Ketika warnanya berwarna keputihan, itu biasanya menandakan keadaan serumen yang lembab dan indikasi munculnya jamur.


Jadi memang kotoran telinga itu sendiri memiliki beberapa macam konsistensi. Dari mulai cair, lembek, hingga keras. Sehingga, cara mengeluarkannya pun bermacam-macam, ada yang bisa disedot hingga harus menggunakan kait. Yang terpenting, cara-cara tersebut harus dilakukan oleh dokter THT yang menangani.


Itulah penjelasan mengenai fakta menarik tentang kotoran telinga. Jika MetroFriends ingin berkonsultasi lebih lanjut mengenai kesehatan telinga atau ingin mendapatkan informasi rawat inap dan rawat jalan, dapat langsung menghubungi layanan 0817-4903-299 atau dapat berkonsultasi langsung ke Poli THT yang dapat ditemui di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre. Cek jadwal dokter disini.


MetroHealth adalah portal edukasi kesehatan dari Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre untuk masyarakat Indonesia. Memberikan edukasi, inspirasi, dan informasi terkini seputar kesehatan dan gaya hidup.


YOUTUBE


33 views

Recent Posts

See All
bottom of page