Fakta Kanker Prostat yang harus MetroFriends Ketahui
Updated: Jul 1, 2022

Metrohealth - Halo MetroFriends, pernahkah kalian mendengar istilah penyakit kanker prostat? Pada kesempatan kali ini, MetroHealth RS MMC ingin membahas lebih dalam soal kanker prostat. Yuk, disimak pembahasan dibawah ini!
Prostat sendiri merupakan bagian dari sistem reproduksi pria, yang meliputi penis, prostat dan testikel. Prostat, sebagai kelenjar asesorius terbesar pada pria, terletak tepat di bawah buli dan berada di sisi anterior dari rektum, berukuran sebesar buah kenari dan mengelilingi uretra pars prostatika Sehingga kanker prostat adalah salah satu penyakit yang menyerang organ reproduksi pria paling utama di negara barat dengan tingkat keganasan penyebab kematian yang berisiko tinggi.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Indonesia bahwa pada tahun 2008, kanker prostat telah menyebabkan kematian sebanyak 94.000 di Eropa dan lebih dari 28.000 kematian di Amerika Serikat pada 2012. Di AS dapat diketahui bahwa lebih dari 90% kanker prostat ditemukan pada stadium dini dan regional, dengan angka kesintasan (survival rate) 5 tahun mendekati 100%. Dibandingkan 25 tahun lalu, tentu angka tersebut sudah jauh lebih baik dimana yang sebelumnya hanya mencapai 69%. Barnes pada tahun 1969 menemukan angka kesintasan 10 tahun dan 15 tahun untuk Kanker prostat stadium dini hanya sebesar 50% dan 30%.Rasio insidensi terhadap mortalitas sebesar 5.3 pada tahun 2000. Angka mortalitas juga berbeda pada tiap negara, yang tertinggi di Swedia (23 per 100.000 penduduk) dan terendah di Asia (<5 per 100.000 penduduk).
Rata - rata insiden kanker prostat di Asia adalah 7,2 per 100.000 pria per-tahun. Terdapat sekitar 95% pasien didiagnosa pada rentang usia 45 – 89 tahun (usia rerata 72 tahun) Khususnya di Indonesia sendiri, selama 8 tahun terakhir berdasarkan data pada 3 RS pusat pendidikan yang berlokasi di Jakarta, Surabaya dan Bandung berjumlah 1.102 pasien.
Faktor Risiko Kanker Prostat
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kanker prostat yang perlu MetroFriends ketahui, diantaranya:
Ras: Di Amerika Serikat, orang - orang dengan ras Afrika memiliki risiko lebih tinggi terhadap kanker prostat, dibandingkan orang Asia maupun Hispanik.
Usia: Risiko kanker prostat meningkat dengan cepat pada usia diatas 40 tahun.
Riwayat keluarga: Risiko terkena kanker prostat akan meningkat 2 kali lipat apabila seorang laki-laki yang memiliki ayah atau saudara laki laki yang terdiagnosa kanker pada usia 50 tahun. Juga pada laki - laki yang memiliki dua atau lebih keluarga mengidap kanker prostat, maka akan meningkat tujuh sampai delapan kali lipat lebih tinggi.
Diet dan gaya hidup: Mengkonsumsi terlalu banyak lemak jenuh,daging merah, namun tidak disertai dengan konsumsi sayur dan buah juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker prostat.
Gejala Kanker Prostat
Pada stadium awal, biasanya kanker prostat hampir selalu tanpa gejala (asimtomatik). Namun, kecurigaan akan meningkat apabila pasien merasakan gejala lain, seperti nyeri tulang, patah tulang patologis, atau mielosupresion, gangguan berkemih, nyeri saat ejakulasi, cairan semen yang bercampur darah (hematospermia) akibat invasi sel kanker ke vesikula seminalis, disfungsi ereksi, edema tungkai akibat penyebaran sel kanker ke Kelenjar Getah Bening (KGB), anoreksia, penurunan berat badan yang patologis. Pemeriksaan melalui tes PSA akan direkomendasikan pada usia 50 tahun, sedangkan mereka yang memiliki riwayat keluarga disarankan untuk melakukan tes PSA sebelum usia 40 tahun.
Penanganan Utama Kanker Prostat
Pemeriksaan utama dalam menegakkan Kanker prostat adalah anamnesis perjalanan penyakit, pemeriksaan colok dubur, PSA (Prostate Specific Antigen) serta ultrasonografi transrectal/ transabdominal. Lalu juga terdapat pemeriksaan fisik lain, seperti pemeriksaan KGB lokal dan jauh, pemeriksaan neurologis yang berdasarkan keluhan. pemeriksaan kadar PSA, pemeriksaan laboratorium hematologi lengkap, urinalysis, tes fungsi ginjal, kadar fosfatase alkali, pemeriksaan Ultrasonografi Transrektal (TRUS), biopsi dengan TRUS-guided atau TURP, bone scan, CT scan dan MRI. Diagnosis juga didapatkan dari hasil biopsi prostat atau spesimen operasi berupa adenokarsinoma. Selain itu pemeriksaan histopatologis akan menentukan derajat dan penyebaran tumor.
Tatalaksana Kanker Prostat
Mengutip Jurnal Radioterapi dan Onkologi Indonesia, menyebutkan bahwa terdapat beberapa panduan penatalaksanaan kanker prostat yang umum digunakan seperti tatalaksana menurut National Comprehensive Cancer Network (NCCN), European Association of Urology (EAU) dan panduan yang ada di Indonesia adalah panduan dari Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI). Tatalaksana yang dapat dilakukan adalah active monitoring (pemantauan secara aktif dan seksama dari tumor prostat, sampai diperlukannya terapi yang lebih lanjut), pembedahan, radioterapi, terapi lokal dan terapi hormonal.
Menjaga dan mengatur pola hidup sehat sangat diperlukan untuk membantu mengurangi risiko terkena kanker prostat. MetroFriends dapat secara rutin melakukan olahraga fisik, hindari merokok, mengelola stress serta menjaga berat badan. Apabila merasakan keluhan seperti diatas, maka perlu melakukan medical check-up untuk mengetahui tindakan berikut yang akan dilakukan.
Jika MetroFriends ingin berkonsultasi lebih lanjut mengenai pemeriksaan kanker prostat, maupun rawat inap dan rawat jalan, dapat langsung menghubungi layananMetroviaatau dapat berkonsultasi langsung denganDokter Sub Spesialis Bedah Urologi Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre. (AR).