top of page

Jangan salah! Kenali Perbedaan Anxiety Disorder dan Panic Attack


Metrohealth - Sebagian besar orang menganggap hanya perlu menjaga kesehatan badan agar tetap sehat dan bugar. Padahal kesehatan mental merupakan hal penting yang harus diperhatikan namun sering diabaikan. Sama halnya seperti anxiety disorder dan panic attack yang sering dianggap sama namun keduanya merupakan gangguan psikologis dengan gejala yang berbeda. Biar lebih jelas yuk MetroFriends simak perbedaan anxiety disorder dan panic attack!


Dikutip dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2007 ditemukan 450 juta kasus penduduk yang harus hidup dengan penyakit gangguan mental. Dengan prevalensi terjadi pada rentang usia remaja dari 15 tahun keatas atau individu dewasa sampai lansia mengalami gangguan psikologis, seperti gangguan kecemasan dan depresi. Lalu, dilansir dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2018 menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.


Apa itu Anxiety Disorder dan Panic Attack?

Anxiety disorder atau gangguan kecemasan akan menimbulkan rasa cemas dengan pemicu yang jelas, seperti rasa cemas saat akan mengikuti ujian, telat menghadiri rapat, dan sebagainya yang wajar dialami oleh setiap manusia. Biasanya, rasa cemas akan muncul sebagai respon terhadap situasi atau kondisi tidak nyaman atau dirasa membahayakan namun akan berangsur mereda ketika faktor pemicu hilang. Sedangkan panic attack merupakan rasa panik tiba-tiba yang muncul tanpa pemicu dan tanpa alasan yang jelas dengan durasi waktu sekitar 5-10 menit bahkan bisa lebih dan berulang. Setelah mengalami serangan panik biasanya badan akan sangat lelah serta kehilangan tenaga.


Perbedaan Gejala Anxiety Disorder dan Panic Attack

Pada anxiety disorder gejala akan muncul jika faktor pemicu-nya datang, adapun gejala-gejala yang akan dialami penderita anxiety disorder :

  • Sesak nafas atau bernafas pendek

  • Sakit kepala serta leher atau punggung terasa kaku

  • Sakit pada bagian dada dan jantung berdebar keras

  • Sakit perut atau mual

  • Gangguan tidur

  • Nyeri otot pada tubuh

  • Keringat berlebihan, dan lain sebagainya.


Gejala yang dialami pada panic attack merupakan sebagian gejala anxiety disorder seperti sesak nafas, sakit perut, sakit kepala, gangguan tidur, dan lainnya. Namun, terdapat gejala lain yang membedakan panic attack dan anxiety disorder, yaitu :

  • Perasaan tidak sadar, biasanya ketika serangan panik terjadi tubuh akan terasa sangat sakit sehingga kamu akan merasa menjadi gila karena kehilangan kendali.

  • Jika serangan panik dibiarkan terjadi dalam jangka waktu yang lama dan berulang, maka akan ada dampak terburuk seperti depersonalisasi dan mengalami serangan jantung.

Tips Menjaga Kesehatan Mental

1. Berpikir positif

Berfikir positif dapat membuat suasana hati lebih tenang loh! Selain dapat membuat hati lebih tenang berpikir positif mampu mengontrol emosi dalam diri. Berpikir positif bukan berarti abai dan menyepelekan masalah yang ada tapi dengan pola pikir positif membuat MetroFriends berpikir panjang, menimbang resiko baik dan buruk dalam mengatasi masalah yang akan dihadapi.


2. Konsumsi Makanan Bergizi

Selain baik untuk tubuh, mengkonsumsi makanan bergizi lengkap seperti: buah-buahan, sayur-sayuran, daging, kacang-kacangan dan susu yang mengandung lemak sehat, karbohidrat, protein, vitamin, serat, dan mineral ternyata sangat baik untuk kesehatan mental. Karena saat mengkonsumsi makanan bergizi membuat badan menjadi sehat dan memaksimalkan kerja tubuh untuk membangun suasana hati dan pikiran menjadi lebih baik.


3. Meditasi

Dikutip dari jurnal Science Direct, ditemukan jika seseorang yang gemar mengikuti kegiatan meditasi secara rutin dapat mengelola stres atau meminimalisir gangguan kecemasan dengan lebih baik. Meditasi merupakan kegiatan untuk melatih pemikiran seseorang untuk menambah kemampuan kognitif dan kreativitas.


4. Minta Bantuan Ahli

Jangan malu untuk mencari bantuan tenaga profesional seperti bantuan layanan psikologis agar dapat diatasi dengan benar. Perlu diketahui, gangguan kesehatan mental hanya bisa didiagnosis oleh ahlinya ya! Sangat berbahaya jika MetroFriends melakukan self diagnosis karena merasakan sebagian gejalanya. Jadi harus konsultasi dengan layanan psikologis atau profesional terpercaya untuk menyampaikan keluhan yang dialami dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Jika MetroFriends ingin berkonsultasi lebih lanjut mengenai kesehatan mental, dapat menghubungi 0817- 4903 -162 atau dapat berkonsultasi langsung dengan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa yang dapat ditemui di Poli Psikiatri Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre. (SA)


349 views
bottom of page