top of page

Mengenal Pemeriksaan DSA (Digital Subtraction Angiography)

Updated: Jul 1, 2022



Metrohealth - Pengembangan teknologi citra medis terus dilakukan sampai saat ini karena sifatnya yang non-invasif dan memiliki manfaat yang besar dalam membantu klinisi mendiagnosis dan melakukan penatalaksanaan penyakit. Salah satu teknologi citra medis yang digunakan saat ini adalah digital subtraction angiography (DSA), yang berfungsi sebagai alat diagnostik penyakit kardiovaskular. DSA juga digunakan sebagai peralatan penunjang citra saat melakukan prosedur terapi terhadap pasien dengan penyakit stroke.


Seperti dikutip dari jurnal ilmiah Puslitbang Kemenkes, DSA merupakan pemeriksaan yang memberikan gambar lumen (permukaan bagian dalam) pembuluh darah, termasuk arteri, vena dan serambi jantung. Gambar ini diperoleh dengan menggunakan mesin Sinar-X bantuan komputer yang rumit. Media kontras khusus, atau 'dye' (cairan bening dengan kepadatan tinggi) biasanya disuntikkan agar persediaan darah ke kaki, jantung atau organ tubuh lainnya mudah dilihat. Prosedur ini intinya bertujuan untuk mendapatkan gambaran pembuluh darah.


Saat ini, penggunaan DSA tidak lagi hanya sebatas alat diagnostik namun juga sebagai alat penunjang utama untuk prosedur intervensi penyakit pembuluh darah seperti penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah atau penyakit kardiovaskular seperti stroke, penyakit jantung iskemik, aneurisma dan bahkan dapat mendeteksi adanya kematian otak pada bayi baru lahir.


Teknik pemeriksaan DSA pada umumnya digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit pembuluh darah. MetroFriends mungkin harus menjalani DSA demi mendiagnosis penyakit vaskuler obstruktif yang disebabkan oleh penyumbatan atau penyempitan dalam lumen arteri dan vena. Dikutip dari Radiopedia.org, DSA diperlukan untuk mendiagnosis beberapa penyakit, seperti Arteri karotis di leher, stroke, tumor pada kelenjar pituatari dan penyakit pada pembuluh darah. Selain itu, DSA diperlukan untuk memperbaiki aneurisma endovaskular, Angioplasty balon arteri, stent arteri, embolisasi endovaskular, dan trombektomi.


Apa saja persiapan untuk menjalani Digital Subtraction Angiography? (DSA)

Sebelum melakukan prosedur DSA dokter biasanya akan menanyakan lebih detail pada pasien mengenai beberapa riwayat kesehatan, seperti:

  • Penyakit aterosklerotik (misalnya infark miokard yang pernah diderita)

  • Stroke

  • Diabetes

  • Gangguan fungsi ginjal

  • Obat-obatan yang pernah dikonsumsi

  • Alergi dan paparan sebelumnya terhadap media kontras beryodium

  • Prosedur pembedahan sebelumnya, terutama vaskular

  • Laporan dari angiogram yang dilakukan sebelumnya, jika ada

  • Review dari setiap studi pencitraan vaskular yang relevan, misalnya angiogram CT praprosedural

Bagaimana Digital Subtraction Angiography dilakukan?

  • Sebelum dokter melakukan prosedur DSA, pasien akan berbaring di meja angiografi untuk memperoleh anestesi lokal. Namun pada beberapa kondisi tertentu (seperti misalnya anak yang menjalani angiografi serebral), dokter akan memberikan anestesi umum atau bius total.

  • Dokter juga akan memasangkan alat untuk memantau denyut jantung, kadar oksigen dalam darah, dan tekanan darah pada pasien.

  • Setelah itu, dokter akan melakukan digital subtraction angiography dengan cara-cara berikut ini:

  • Menyuntikkan cairan kontras pada bagian tubuh yang ingin dipantau. Jarum yang digunakan dokter merupakan jarum lurus 18 gauge dan kawat pemandu 0,035 inci

  • Setelah itu, dokter menggunakan USG untuk melihat dan memantau gambaran pembuluh darah secara langsung atau real time.

  • Ketika prosedur selesai, hemostasis diterapkan ke tempat tusukan

Setelah prosedur DSA selesai dilakukan, pasien harus tetap berbaring selama 4-6 jam. Hal ini berguna agar dokter dapat melakukan pemantauan, guna mengetahui komplikasi yang mungkin dialami pasien.


Apa saja risiko komplikasi Digital Subtraction Angiography?

Komplikasi yang dipicu oleh digital subtraction angiography dibagi menjadi dua kategori, yaitu komplikasi lokal dan komplikasi sistemik.


Komplikasi lokal

  • Komplikasi di tempat menusuknya jarum

  • Pembentukan trombus atau pembekuan darah pada sistem peredaran darah

  • Kerusakan jaringan lokal

  • Pseudoaneurysm

  • Fistula arteriovenosa atau hubungan abnormal antara arteri dan vena

Komplikasi sistemik

  • Tromboemboli atau trombus yang lepas dan menyumbat pembuluh darah yang lain

  • Emboli udara

  • Diseksi pembuluh darah

  • Kontras dengan nefrotoksisitas yang dimediasi

Tujuan utama dari jenis penanganan Digital Subtraction Angiography

Terdapat dua tujuan utama SDA dalam menangani pasien, yaitu:

  1. Diagnostik, yaitu untuk mendeteksi kelainan pembuluh darah, vaskularisasi tumor, dll. Pasien hanya perlu melakukan persiapan berupa puasa empat jam, pengecekan Hb dan leukosit, fungsi ginjal dan hati. Pasien dengan diabetes mellitus sebaiknya menghentikan pemakaian obat sehari sebelum tindakan DSA.

  2. Terapeutik, yaitu untuk tindakan pengobatan abnormalitas pada pembuluh darah, dengan cara memasukkan obat, alat, maupun implan pada pembuluh yang dituju. DSA juga digunakan sebagai terapi pelengkap sebelum menjalani operasi.

Efek Samping Digital Subtraction Angiography

Risiko tindakan DSA kini jauh lebih kecil dibandingkan dengan prosedur yang harus ditempuh sebelum teknologi ini berkembang, dimana pasien harus menjalani operasi vital, seperti pembukaan tengkorak, yang juga dapat mengakibatkan infeksi. Kini risiko yang ada hanyalah kemungkinan pergesekan pembuluh dengan kateter, atau robeknya pembuluh darah. DSA kini jauh lebih minim risiko.


Jika MetroFriends ingin berkonsultasi lebih lanjut atau mengalami keluhan atau penyembuhan penyakit stroke, dapat langsung menghubungi layanan Metrovia atau dapat berkonsultasi langsung dengan Dokter Spesialis Penyakit Syaraf Intervensi Dr. Bambang Tri Prasetyo, Sp.S atau Dokter Spesialis Dokter Spesialis Penyakit Syaraf Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre. (NAM)


2,816 views
bottom of page